ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau Inna Group, Iswandi Said mengatakan bahwa wacana penggabungan hotel-hotel milik BUMN sedang dibicarakan.
Bos BUMN yang bergerak dan memiliki core business di bidang perhotelan dan hospitality ini mengatakan, ada 7 BUMN yang ditugaskan untuk mencari pola yang tepat untuk mengimplementasikan rencana penggabungan hotel.
Iswandi menjelaskan perusahaan tersebut antara lain PT HIN, PT Pertamina (Persero), Patra Jasa, PT Pegadaian (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero).
“Total ada 106 hotel milik BUMN dan yang besarnya ada 7. Mereka ini yang jadi motornya dulu (skemanya),” kata Iswandi di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (30/1).
Tujuh perusahaan pelat
merah itu dikatakannya akan membahas kajian bersama konsultan yang dibentuk
Kementerian BUMN selama 6 bulan ke depan dan ditargetkan rampung pada Juni 2020
mendatang.
“Targetnya 6 bulan harus selesai dan keputusan selanjutnya ada di Kementerian
BUMN,” imbuhnya.
Sebelumnya Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya akan melakukan penghitungan terhadap puluhan hotel yang saat ini dimiliki oleh sejumlah perusahaan pelat merah yang bernaung di bawah Kementerian BUMN.
Penggabungan dilakukan agar lebih terkonsolidasi, karena selama ini hotel tersebut dianggap tak relevan atau tak sesuai dengan bisnis inti perseroan.
“Hotel-hotel itu akan diserahkan ke BUMN yang punya inti bisnis hotel (Inna Group), agar BUMN yang punya hotel kembali fokus mengurus inti bisnisnya masing-masing,” kata Arya.