ASPEK.ID, JAKARTA – Jelang penutupan sesi pertama, empat saham pertambangan minyak bumi dan gas (migas), batu bara dan mineral milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saling berguguran.
Data perdagangan Selasa (24/9) pukul 11.32 WIB dilansir laman CNBC, keempat saham tersebut yakni PT Timah Tbk (TINS) yang sahamnya anjlok 4,13% di level Rp 1.045/saham dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) jeblok 3,79% di level Rp 1.015/saham.
Dua saham lainnya yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) amblas 3,33% di level Rp 2.320/saham dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terkoreksi 3,07% di level Rp 2.210/saham.
Baca Juga: Mengenal 4 Sosok Calon Menteri BUMN
Kejatuhan saham-saham BUMN tambang ini terjadi di tengah jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi siang yakni hingga -1,21% di posisi 6.131.74. Bahkan investor asing hari ini sudah mencatatkan net sell alias keluar sebesar Rp 485 miliar di semua pasar.
Khusus saham TINS memang masih terjadi net buy (beli bersih) asing, tapi tiga saham BUMN lainnya terjadi aksi jual. Saham ANTM terjadi aksi jual asing sebesar Rp 996,15 juta, PTBA dijual asing Rp 22,53 miliar, PGAS juga dilepas Rp 11,82 miliar.
Baca Juga: Deretan Bos BUMN yang Terlibat Korupsi
Aksi lepas asing ini terjadi di tengah aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR dari kalangan mahasiswa, aktivis, dan para petani, yang menolak revisi RUU KPK dan KUHP. Aksi unjuk rasa ini memberikan sentimen pada persepsi investor di pasar modal.
Di sisi lain, harga komoditas batu bara hari ini juga harus kembali terkapar di tengah bakal digelarnya pertemuan PBB. Senin kemarin harga batu bara acuan ICE Newcastle ditutup di US$ 67,8/metrik ton. Turun cukup dalam, mencapai 1,6%. Harga batu bara terus turun sejak 16 September.