ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan lima prioritas strategis Kementerian BUMN untuk periode 2020 sampai dengan 2024.
Pemaparan tersebut disampaikan Erick Thohir saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Millennial Summit 2020 yang digelar di Jakarta Selatan, Jumat (17/1) siang.
“Lima proritas ini akan kita lakukan dalam lima tahun ke depan. Apakah prioritas-prioritas ini hanya sampai periode lima tahun saja ataukah tergantung menteri BUMN periode berikutnya mau dilanjutkan,” ujar Erick Thohir dilansir laman Antara.
Prioritas pertama dikatakan Erick adalah bagaimana perusahaan-perusahaan BUMN ini menjadi seimbang atau balance antara pelaksanaan bisnis dengan tanggung jawab dampak sosial.
Dalam prioritas ini, Kementerian BUMN akan mengeluarkan mapping untuk menentukan BUMN yang akan sepenuhnya fokus kepada bisnis, kemudian BUMN yang akan difokuskan untuk seimbang dengan separuh ke bisnis dan sisanya berfokus juga pada dampak sosial, serta BUMN yang memiliki dampak sosialnya lebih banyak.
“Poin kedua yakni ketika kita bicara dengan model bisnis yang ada saat ini di mana terjadi era disrupsi dan perubahan kultur masyarakat, di poin kedua itu BUMN-BUMN harus berani melakukan perubahan daripada ekosistem, kolaborasi bisnis dan juga kemitraannya,” jelas Erick.
Pendiri Mahaka Group itu beralasan bahwa, perubahan tersebut diperlukan karena BUMN tidak mungkin menjadi menara gading yang berjalan sendiri atau stand alone.
Kemudian, prioritas ketiga adalah Erick ingin BUMN menjadi pemain yang bisa membuat terobosan di era teknologi, mengingat saat ini merupakan era disrupsi dan teknologi.
Prioritas keempat, lanjut Erick adalah menegaskan kembali nilai tata kelola korporasi yang baik dan bersih di BUMN harus dimaksimalkan.
“Poin terakhir yang juga menjadi prioritas adalah kita harus benar-benar meningkatkan atau meng-upgrade orang-orang yang bekerja di Kementerian BUMN atau perusahaan-perusahaan BUMN,” imbuh Erick.