ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Lukman Hidayat mengatakan bahwa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, akan disulap menjadi sebuah kawasan terintegrasi dengan nama BUMN Center.
Kawasan ini terdiri dari 4 gedung yakni Gedung Kementerian BUMN dan diapit oleh Kantor PT Danareksa (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Kawasan ini merupakan konsep dari Menteri BUMN Rini Soemarno. Harapannya, gedung ini menjadi markas dari perusahaan-perusahaan pelat merah. Sebenarnya di video ada keinginan Bu rini agar seluruh BUMN bisa berkantor di sini. Tentu tidak merata yang sudah punya kantor pindah, hanya mungkin ada perwakilan, khususnya di luar seperti di Jakarta belum ada kantor di Sumatera dan sebagainya,” kata Lukman dilasnir laman Detik di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca Juga: BUMN Diminta Ubah Mindset
Garuda dan Sriwijaya Rujuk, Rini: Alhamdulillah
Menteri Rini Apresiasi Hutama Karya dan Waskita Karya
Lukman menjelaskan bahwa kawasan ini mengusung konsep burung garuda, dimana kepala burung ialah Gedung Kementerian BUMN. Kemudian, sayap ialah Gedung Danareksa dan Telkom.
Dalam paparannya, sayap alias dua gedung di samping Kementerian BUMN akan diubah menjadi gedung dengan 33 lantai.
“Tanah dari pada BUMN sendiri, dimana BUMN tanahnya masih punya kemampuan ditinggikan. Telkom, Danareksa kita gabungkan jadikan satu kawasan sehingga ketinggiannya tidak boleh lebih tinggi dari Monas. Garuda mendapatkan manfaat. Sehingga Garuda bisa dibangun 27 lantai, dan di depan masing 32 lantai,” jelasnya.
Baca Juga: 6 BUMN Bangun Balai Ekonomi
Mengenal 4 Sosok Calon Menteri BUMN
Deretan Bos BUMN yang Terlibat Korupsi
Disebutkan Lukman, pengembangan kawasan ini akan memanfaatkan aset kementerian dan BUMN. Lalu, pengembangan kawasan menerapkan sejumlah skema.
“Kita kerja sama beda-beda skemanya dengan Danareksa KSU, dengan Telkom skema kita membuat SPV sama-sama Telkom majority, dengan Garuda kita menggunakan bukan KSU, SPV tapi kelihatannya lebih memilih KSO,” tambahnya.
Pengembangan kawasan ini ditargetkan rampung tahun 2024. Untuk nilai proyeknya mencapai lebih Rp 2 triliun.
“Tiga bangunan, tiga kawasan ini nilainya sekitar lebih dari Rp 2 triliun, termasuk kita memperbaiki di tengah depan Kementerian BUMN kita perbaiki,” pungkasnya.