ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian Urusan Islam Arab Saudi telah memberlakukan pembatasan penggunaan pengeras suara atau loudspekaer di masjid.
Selai itu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi juga mengeluarkan aturan yang mengizinkan penggunaan pengeras suara hanya untuk azan dan Iqamat.
Surat edaran telah dikeluarkan oleh Abdul Latif Al Sheikh, Menteri Urusan Islam Saudi, ke semua masjid di seluruh Kerajaan, untuk membatasi penggunaan pengeras suara hanya untuk Azaan dan Iqama dan menurunkan volume pengeras suara ke tingkat sepertiga.
Azan adalah azan pertama, sedangkan Iqamat adalah azan kedua, menunjukkan Imam telah mengambil tempatnya menghadap ke arah Ka’bah dan Shalat akan segera dimulai.
Surat edaran tersebut didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad (SAW) di mana beliau berkata: “Sesungguhnya! Anda masing-masing memanggil Tuhan (Allah) dengan tenang. Yang satu tidak boleh mengganggu yang lain dan yang satu tidak harus meninggikan suara dalam pelafalan atau dalam doa di atas suara yang lain.”
Aturan tersebut juga didasarkan pada fatwa oleh sebagian besar ulama Islam senior seperti Sheikh Mohammed bin Saleh Al Othaimeen dan Saleh Al Fawzan, bahwa pengeras suara di masjid hanya boleh digunakan untuk Azan dan Iqamat.