ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir telah memutuskan untuk memangkas puluhan anak cucu usaha perusahaan pelat merah yang bernaung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Efisiensi BUMN dikatakan Erick Thohir harus tetap dijalankan sesuai dengan KPI yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut harus dilaksanakan meskipun ekonomi Tanah Air tengah digempur Corona.
“GCG (good corporate and governance) harus fokus pada inti atau core bisnis, efisiensi yang berkelanjutan, agar kita terus sehat,” ujar Erick Thohir saat telekonferensi dengan wartawan, Jum’at (3/4).
Sebanyak 51 anak cucu BUMN yang dipangkas itu berasal dari 3 perusahaan pelat merah kelas atas, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom Tbk.
Di Garuda Indonesia, jumlah anak dan cucu usaha yang dipangkas ada 6 perusahaan, di Pertamina ada 25 anak cucu usaha dan di Telkom ada 20 anak cucu usaha.
Sementara itu Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh keputusan peleburan anak cucu usaha ini agar perusahaan dapat fokus menjalankan bisnis inti.
Mantan bos PT INTI (Persero) itu juga menyebut bahwa pihaknya memastikan SDM di dalam perusahaan yang dilebur itu akan direlokasi dan tidak akan ada penghentian kerja kepada SDM setelah perusahaannya dileburkan.
“Sesuai dengan prinsip GCG, kita akan menerapkan efisiensi. Dan tidak ada rasionalisasi SDM atau PHK,” imbuhnya.
Berikut ini daftar 6 anak cucu usaha Garuda yang akan dikonsolidasikan:
1. PT Indo Suplai Tata Solusi (ISTS)
2. PT Garuda Tauberes Indonesia (GTI)
3. PT Rilis Arah Pratama Indonesia (RAPI)
4. PT Garuda Indonesia Air Charter (GIAC)
5. PT Garuda Energy Logistik & Komersial (GELK).
6. PT Garuda Ilmu Terapan Cakrawala Indonesia (GITC)