ASPEK.ID. JAKARTA – Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sudah memperkirakan keberangkatan haji pada 2021 dibatalkan. Garuda telah bersiap diri menghadapi berkurangnya pendapatan dari sektor tersebut.
Irfan mengatakan pada 2021 sudah menyiapkan diri berstrategi dengan mengecualikan pendapatan dari sektor haji sama halnya dengan larangan mudik pada 2021.
Meski sudah menyiapkan diri atas pembatalan haji, Garuda tetap melakukan simulasi apabila ibadah haji dapat dilakukan pada 2021 dengan sejumlah restriksi kapasitas penumpang.
Irfan menuturkan, pembatalan haji pada 2021 tak banyak mempengaruhi atau bahkan menambah beban proses restrukturisasi yang tengah dilakukan di tubuh Garuda.
Kontribusi pendapatan haji yang mencapai 10 persen dari pendapatan Garuda pada 2019 memang bakal membantu tetapi juga tak signifikan.
“Dengan kondisi restrukturisasi saat ini. Dampak [pembatalan haji] juga sudah kami perhitungkan sebelumnya,” katanya, Kamis (3/6/2021).