ASPEK.ID, JAKARTA – Palestina dan Israel akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata sementara yang dimediasi oleh Mesir.
Hamas memperingatkan pihaknya akan tetap menuntut Israel mengakhiri kekerasan di Yerusalem dan mengatasi kerusakan di Jalur Gaza setelah pertempuran terburuk dalam beberapa tahun.
Pemboman udara di daerah padat penduduk itu menewaskan 232 warga Palestina, sementara serangan roket menewaskan 12 orang di Israel selama konflik tersebut.
Dilansir dari Reuters, pengeras suara di masjid merayakan “kemenangan perlawanan yang diraih atas Pendudukan (Israel)
Mobil-mobil yang mengemudi di sekitar Sheikh Jarrah Yerusalem Timur saat fajar mengibarkan bendera Palestina.
Masing-masing pihak mengatakan siap membalas setiap pelanggaran gencatan senjata oleh pihak lain. Kairo mengatakan akan mengirim dua delegasi untuk memantau gencatan senjata.
Kekerasan meletus pada 10 Mei, dipicu oleh kemarahan warga Palestina atas pembatasan hak-hak mereka di Yerusalem, termasuk konfrontasi polisi dengan pengunjuk rasa di masjid Al-Aqsa selama bulan puasa Ramadhan.
Pertempuran itu membuat banyak warga Palestina di Gaza tidak bisa merayakan Idul Fitri.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, telah meninggal dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman udara.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel 12 orang, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket.
Hamas menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil dari musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.
“Memang benar pertempuran berakhir hari ini tetapi (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan seluruh dunia harus tahu bahwa tangan kami berada di pemicunya dan kami akan terus mengembangkan kemampuan perlawanan ini,” kata Ezzat El-Reshiq, seorang senior. anggota biro politik Hamas.
Dia mengatakan kepada Reuters di Doha bahwa tuntutan gerakan itu juga termasuk melindungi masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan mengakhiri penggusuran beberapa warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur.