ASPEK.ID, JAKARTA – Pembentukan perusahaan induk bidang infrastruktur dari sejumlah perusahaan pelat merah terancam gagal, meski saat ini konsep (holding) tinggal menunggu persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut, Kementerian BUMN saat ini dikatakannya sedang mengkaji ulang rencana pembentukan holding tersebut.
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) dipersiapkan menjadi induk dari holding BUMN Infrastruktur yang akan diisi antara lain oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero) dan PT Indra Karya (Persero).
“(Holding BUMN Karya) lagi dikaji. Kecil kemungkinan dan banyak pertimbangannya,” kata Arya di Kementerian BUMN di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Kementerian BUMN dikatakan Arya juga sedang mengkaji serta mempertimbangkan ulang rencana pembentukan beberapa holding BUMN era Rini Soemarno seperti holding bidang perhubungan, asuransi, keuangan, perumahan dan lain-lain.
Seperti diketahui, di masa kepemimpinan Rini Soemarno, Kementerian BUMN berhasil membentuk beberapa holding yakni PT Inalum (Persero) sebagai induk bidang pertambangan, PT Pertamina (Persero) sebagai induk bidang migas dan PT Bio Farma (Persero) sebagai induk bidang farmasi.