ASPEK.ID, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Holding BUMN Pangan akan membantu upaya pemerataan produksi perikanan di Indonesia.
Selain itu, holding pangan sektor perikanan akan mendukung ekspansi areal penangkapan ikan dan BUMN akan membangun fasilitas pendukung yang diperlukan.
Terlebih saat ini, ujar Budi Gunadi Sadikin, fasilitas perikanan dinilai masih terkonsentrasi pada wilayah barat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
“Holding akan memperluas wilayah perikanan dan mengembangkan fasilitas pendukung untuk meningkatkan produksi wilayah Indonesia timur karena fasilitas perikanan masih terkonsentrasi di wilayah barat,” kata Budi di Jakarta, Jumat (13/11).
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Imam Paryanto menambahkan bahwa konsolidasi BUMN pangan bisa meningkatkan peran dan kontribusi BUMN terhadap tujuan kebijakan pemerintah.
“Holding BUMN pangan juga akan mampu bertransformasi lebih kuat dari sisi aset, dana, proses bisnis dan pemanfaatan aset lahan maupun pabrik,” tandasnya.
Sekedar diketahui, Kementerian BUMN telah selesai menyusun klasterisasi perusahaan pelat merah dari sebelumnya 27 klaster menjadi 12 klaster.
Di klaster industri pupuk dan pangan, ada 11 perusahaan pelat merah milik pemerintah yang tergabung didalamnya.
Kesembilan BUMN itu adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), Perum BULOG, PT Berdikari (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero).
Kemudian Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Garam (Persero).