ASPEK.ID, SURAKARTA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan pembukaan cabang kedelapan The Atjeh Connection, sebuah usaha coffee shop dan kuliner khas Aceh, di Kota Solo, Jawa Tengah. Rabu 23 Desember 2025.
Peresmian ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Presiden Jokowi sebagai simbol dimulainya operasional cabang baru tersebut.
Dalam prosesi tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan potongan tumpeng kepada pemilik The Atjeh Connection, Amir Faisal, bersama sang istri, Anita Amir. Acara berlangsung sederhana dan hangat, disaksikan sejumlah komunitas masyarakat dan awak media.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi ekspansi usaha kuliner yang mampu menembus pasar lintas daerah. Ia menilai coffee shop tidak lagi sekadar tempat minum kopi, tetapi juga ruang pertemuan ide, budaya, dan ekonomi rakyat.

Amir Faisal mengatakan The Atjeh Connection Solo merupakan cabang yang kedelapan dan selanjutnya akan dibuka juga di Yogyakarta.
Ia menjelaskan, Solo dipilih karena memiliki budaya masyarakat yang terbuka terhadap ragam kuliner nusantara.
“Kita melihat Solo memiliki market yang bagus, dan selama ini Solo menjadi target berbagai kunjungan, begitu juga dengan Jogja,” ujar Amir Faisal.
Sementara itu menu andalan yang akan dihadirkan The Atjeh Connection adalah menu lokal Aceh dengan cita rasa autentik yang akan disesuaikan dengan kearifan lokal setempat, seperti mie Aceh, Pliek U, Ayam Tangkap dan berbagai makanan khas lainnya.

“Pembukaan cabang ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM. Ke depan, The Atjeh Connection menargetkan ekspansi berkelanjutan ke kota-kota lain dengan tetap menekankan prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan lokal,” ujar Amir Faisal.
Pembukaan cabang ini juga diharapkan membuka lapangan kerja baru serta memperluas jaringan pemasaran produk lokal. Ke depan, The Atjeh Connection menargetkan ekspansi ke kota-kota lain dengan tetap menempatkan pelaku usaha daerah sebagai kekuatan utama.
“Solo adalah kota yang ramah bagi ide-ide baru. Kami melihat peluang besar untuk mempertemukan cita rasa Aceh dengan pasar yang terbuka dan dinamis,” ujarnya.
Diketahui, The Atjeh Connection lahir dari satu gagasan sederhana menghubungkan Aceh dengan Indonesia melalui kopi dan kuliner. Brand ini didirikan oleh Amir Faisal, dengan visi sebagai penghubung cerita, identitas, dan pertemuan lintas budaya.
Pada awal berdirinya, The Atjeh Connection hadir sebagai coffee shop yang tidak hanya menjual minuman, tetapi juga menghadirkan pengalaman. Sejak awal, konsep ini menempatkan The Atjeh Connection sebagai ruang dialog tempat orang duduk, berbincang, bekerja, dan bertukar gagasan.
Seiring waktu, The Atjeh Connection berkembang dari satu gerai menjadi jaringan coffee shop dan kuliner khas Aceh di berbagai kota. Ekspansi dilakukan dengan pendekatan bertahap, menjaga konsistensi rasa kopi, kualitas bahan, serta atmosfer yang merepresentasikan nilai-nilai Aceh, hangat, terbuka, dan bersahaja.
Kini, dengan dibukanya cabang kedelapan di Solo, The Atjeh Connection menegaskan bahwa brand ini bukan sekedar coffee shop namun menjadi penghubung antar jarak geografis sekaligus memperkuat identitas budaya. Bagi The Atjeh Connection, kopi bukan hanya soal rasa. Ia adalah bahasa, penghubung, dan cara Aceh menyapa Indonesia.
























