ASPEK.ID, JAKARTA – PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sukses melakukan divestasi ruas tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi dengan Kings Ring Ltd, Kamis (22/4).
Kings Ring Ltd merupakan grup usaha Road King Expressway (RKE), salah satu investor jalan tol dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di kawasan Asia Timur.
Pada tahun 2019 lalu, Waskita juga melepas 40 persen saham pada ruas Solo – Ngawi dan ruas Ngawi – Kertosono kepada Kings Key Ltd, salah satu anak usaha Road King Expressway.
Ruas tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi sepanjang 61,7 km tersebut mulai beroperasi sejak tahun 2016, sementara nilai investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan mencapai Rp4,9 triliun.
Kesepakatan jual beli sebesar 30 persen saham PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) selaku badan usaha jalan tol pemegang konsesi, telah dilakukan dengan nilai transaksi sebesar Rp824 miliar.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa penjualan tersebut menguntungkan PT Waskita Toll Road sebesar Rp367 miliar.
Jalan tol tersebut dibeli dengan skema divestasi 30 persen saham Waskita Toll Road di PT JMKT.
Sebelum dijual, nilai 30 persen saham tersebut hanya Rp423 miliar dari total ekuitas sebesar Rp1,4 triliun.
“Porsi Waskita mencapai 30 persen atau Rp423 miliar. Jadi kalau ditambah dengan biaya akuisisi dan sebagainya bagian (saham) dari Waskita Rp457 miliar,” kata Arya dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (23/4).
Penjualan tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi itu, tambah dia, bukan sebuah transaksi yang merugikan karena sebenarnya transaksi tersebut justru menguntungkan.
“Capexnya Rp4,965 triliun, equitinya itu Rp1,4 triliun 100 persennya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan sebelumnya bahwa transaksi divestasi ini merupakan langkah awal dari program divestasi 9 ruas tol yang direncanakan oleh Waskita.
“Beberapa ruas lain masih dalam proses negosiasi dan dalam tahap studi oleh investor,” ujar Destiawan, Kamis (22/4).
Program divestasi ruas tol sejalan dengan strategi Waskita untuk meningkatkan kinerja dengan aset recycle. Sebagai pengembang jalan tol terbesar di Indonesia, Waskita menciptakan value lewat proses investasi, konstruksi dan divestasi.
Melalui divestasi, Waskita memperoleh dana segar dari investor serta dapat mengembalikan kapasitas pendanaan lewat dekonsolidasi utang investasi jalan tol.
Dana segar yang diperoleh Waskita dari hasil divestasi akan dialokasikan untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur, serta digunakan sebagai tambahan modal kerja dan investasi proyek infrastruktur lainnya.