ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto melaksanakan serah terima jabatan kepada penggantinya, Prof. Dr. Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Rabu (23/10/2019).
Dalam sambutannya, Wiranto mengucapkan selamat datang di keluarga besar Kemenko Polhukam kepada Menko Polhukam yang baru Mahfud MD. Dikatakan, selama penugasannya, cukup banyak para pejabat dan staf di Kemenko Polhukam menyelesaikan kasus 212, 411, penyanderaan di Mako Brimob, peristiwa 21-22 Mei, dan sebagainya.
“Artinya, kerjasama antara Kementerian dan Lembaga di bawah Kemenko Polhukam selama ini cukup baik,” ujar Wiranto.
Wiranto mengatakan, sudah cukup lama negeri ini diramaikan dengan trending topik, dengan isu yang luar biasa. Isu pertama, penusukan Menko Polhukam kemudian disambung lagi dengan isu tentang kabinet kerja jilid ke dua.
“Kalau saya baca di medsos itu kok banyak banget, siapa yang bikin. Tapi Alhamdulillah semuanya hari ini terjawab, khusus mengenai teka teki siapa yang menjadi Menko Polhukam, ternyata sekarang terjawab. Jawabannya disamping kanan saya, beliau namanya Prof. Dr. Mahfud MD,” ucapnya.
“Reputasinya kita sudah tahu semua, karir beliau luar biasa, banyak sekali yang telah beliau duduki selama beliau menjabat sebagai abdi negara, bahkan pernah juga menggantikan saya jadi Menhan dan sekarang sebagai Menko Polhukam. Saya yakin dengan reputasi, pengalaman, pengetahuan beliau, Kemenko Polhukam akan lebih maju lagi,” jelasnya.
Khusus kepada keluarga besar Kemenko Polhukam, Wiranto menyampaikan bahwa Mahfud MD bukan orang lain.
“Maka apa yang telah saudara sampaikan ke saya, bantu ke saya, kerja samanya, keikhlasannya, kesungguhannya saya harapkan diteruskan kepada Pak Mahfud untuk bisa meringankan kerja beliau yang cukup rumit,” kata Wiranto.
Sementara itu, Mahfud MD mengungkapkan rasa harunya karena bisa langsung melakukan serah terima dengan Pak Wiranto sebagai Menko Polhukam meski sebenarnya, ia ingin agar mengatur teknis serah terima karena kondisi Pak Wiranto yang sedang kurang sehat dan saat ini masih dirawat.
“Saya sudah dua kali mengganti posisinya Pak Wiranto, dulu saya jadi Menhan. Selalu ada kesan yang sangat baik, di mana Pak Wiranto bekerja. Dulu saya di Menhan ceritanya orang-orang di sana terkesan pada Pak Wiranto, sangat mengayomi, sangat dekat, bahkan selalu saya ceritakan di Kemenhan. Ada masjid besar yang bangun Pak Wiranto namanya At Taqwa. Ketika saya pertama ke sana, saya mau solat dan saya bertanya, kemana saya harus solat? Apa harus ke Istiqlal? Tidak pak, di sana ada masjid besar, Pak Wiranto yang buat, besar, bagus, agar orang beribadah tidak usah susah-susah. Itu yang saya alami,” kisahnya.
“Apa yang harus saya lakukan sebagai Menko Polhukam. Tadi deradikalisasi, hak asasi, penegakan hukum, dan sebagainya. Masalah pelanggaran HAM yang selalu jadi masalah sampai apa yang dilakukan dan sekarang sudah sampai pada tahap-tahap tertentu yang tentu akan saya lanjutkan untuk itu,” kata Mahfud.