ASPEK.ID, JAKARTA – Malaysia akan menunda pelaksanaan pemilihan umum hingga pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19 selesai.
Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin tak lama setelah dia mendapatkan dukungan parlemen untuk anggaran pemerintahannya.
Parlemen mengesahkan anggaran terbesar yang pernah ada dengan pemungutan suara pada hari Kamis meskipun berminggu-minggu diancam oleh oposisi dan beberapa sekutu Muhyiddin untuk menggagalkan rencana pengeluaran pemerintah 2021, yang dapat memicu krisis.
“Insya Allah setelah COVID-19 selesai, kami akan mengadakan pemilihan umum,” kata Muhyiddin dalam pidatonya di rapat umum virtual tahunan partainya Bersatu seperti dikutip Reuters.
“Kami akan mengembalikan mandat kepada rakyat dan menyerahkan kepada mereka untuk memilih pemerintahan mana yang mereka inginkan,” tambahnya.
Pemerintahan Muhyiddin yang berusia delapan bulan berpegang pada mayoritas dua kursi di parlemen, berhasil menangkis tantangan kepemimpinan dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan mengandung perbedaan pendapat yang berkembang di Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), blok terbesar di negaranya koalisi.
Muhyiddin mengatakan bahwa dia bertemu dengan Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi minggu ini dan mereka sepakat untuk memperbaiki hubungan antara partainya.
“Saya tahu orang-orang sudah muak dengan politik tanpa akhir. Rakyat ingin pemimpin politik membantu mereka, bukan terus-menerus memperebutkan kekuasaan,” kata Muhyiddin.
Malaysia menghadapi gelombang baru infeksi virus korona, dengan kasus kumulatif meningkat lebih dari empat kali lipat sejak September menjadi lebih dari 60.000 pada Jumat.