ASPEK.ID, JAKARTA – Menanggapi beberapa isu yang beredar di media terkait penanganan korban bencana gempa bumi di Ambon, Maluku, Menko Polhukam Wiranto menyampaikan penjelasan, bahwa tidak ada alasan bagi dirinya dan tidak mungkin ia melukai hati masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah.
“Sebaliknya saya mengundang para menteri terkait yang menangani bencana alam, termasuk Kepala BNPB, untuk segera melakukan langkah-langkah cepat guna meringankan beban pederitaan masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Maluku,” kata Wiranto. Rabu (2/10/2019).
Hasil rapat Pemerintah Pusat segera memberikan bantuan sesuai standar tanggap darurat, antara lain bantuan korban meninggal, bantuan untuk rumah yang rusak, bantuan kebutuhan dasar pengungsi, dan lain-lain.
Dilaporkan oleh Kepala BNPB bahwa banyaknya pengungsi bukan hanya karena rumahnya hancur, tetapi karena adanya informasi akan adanya gempa susulan yang lebih besar dan tsunami, padahal sesuai laporan tak ada badan resmi yang memberi info seperti itu.
Baca Juga: Susi dan Wiranto, Menteri Termasyur di Twitter
Dikunjungi Jokowi Setahun 7 Kali, Wiranto: Papua Bukan Anak Tiri
Menko Polhukam: Jumlah TNI dan Polri di Papua Tidak Sampai Satu Persen
Oleh karena itu, kesimpulan rapat perlu penjelasan kepada masyarakat tentang keadaan yang sebenarnya, dan menghimbau masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing, karena dalam pengungsian pasti akan banyak masalah yang akan dihadapi, baik masalah pendidikan anak-anak juga adanya resiko penyakit yang biasa muncul di pengungsian.
“Itu yang sebenarnya menjadi hasil rapat koordinasi yang dihadiri Kepala BNPB, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, dan Kabin di kantor Kemenko Polhukam,” lanjutnya.
“Memang akhir-akhir ini banyak penjelasan-penjelasan saya yang saya arahkan untuk menenangkan masyarakat, namun justru diputarbalikkan untuk menyerang saya. Akan tetapi itu semua dapat diselesaikan dengan kesabaran dan kebesaran hati kita, terima kasih, semoga penjelasan saya ini dapat dipahami,” ucap dia.