ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC, Elvyn G. Masassya mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberantas semua bentuk pelanggaran, termasuk pungli di pelabuhan.
Disebutkan, pihaknya tidak akan mentoleransi bentuk pelanggaran terutama yang bertujuan mencari keuntungan pribadi oleh oknum petugas di lingkungan pelabuhan.
“Jika ditemukan bukti pelanggaran, tindak pidana, termasuk pungli oleh oknum di pelabuhan, maka IPC dan saya yakin semua instansi pemerintah maupun swasta di lingkungan pelabuhan akan memberikan tindakan keras dan mendorong untuk diproses sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang ada,” kata Elvyn dilansir laman Antara di Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Pelindo II dikatakannya sedang fokus mewujudkan misi korporasi menjadi pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. Pihaknya berkepentingan memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah dan efisien demi memajukan sektor logistik di tanah air.
Sesuai dengan misi pemerintah menurunkan biaya logistik, kata Elvyn, IPC siap memberikan pelayanan yang mudah, transparan, dan akuntabel bagi semua pengguna jasa dan pelanggan.
Dengan demikian, tidak ada tempat bagi oknum tertentu di pelabuhan melakukan pelanggaran, termasuk pungli.
“Sekarang semua aktivitas dan operasional di pelabuhan, terutama di Tanjung Priok termonitor secara digital. Salah satu tujuan semua ini adalah supaya tidak terjadi ekonomi biaya tinggi yang menambah beban biaya logistik secara keseluruhan,” katanya.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang lebih dikenal dengan Pelindo II atau IPC, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang logistik, secara spesifik pada pengelolaan dan pengembangan pelabuhan.
Saat ini, Pelindo 2 telah mengoperasikan 12 Pelabuhan yang terletak di 10 Provinsi Indonesia. Dari Sumatera Barat hingga Jawa Barat, Pelindo 2 menjadi salah satu BUMN strategis dimana seluruh pelabuhan yang dikelola memiliki posisi yang signifikan dalam keterhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi laut.