ASPEK.ID, JAKARTA – Pemenuhan hunian layak huni saat ini semakin mendesak untuk dilakukan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Sumadilaga dalam seminar daring di Jakarta.
Disebutkan juga, saat ini dibutuhkan kolaborasi berbagai aktor pembangunan permukiman dan perkotaan dalam rangka percepatan pemenuhan hunian layak.
“Kami berharap tercipta kemitraan, kolaborasi, dan sinergi yang lebih baik antarseluruh pemangku kepentingan, khususnya dengan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan permukiman dan perumahan yang layak huni dan berkelanjutan,” katanya sebagaimana dilansir laman Antara, Senin (28/9).
Untuk mencapai pembangunan bidang perumahan periode 2020-2024 yang ditujukan bagi peningkatan akses masyarakat terhadap hunian layak melalui penyediaan rumah layak huni secara kolaboratif akan dilaksanakan dengan beberapa strategi.
Pertama, mengoptimalkan penyediaan rumah layak huni dengan melanjutkan program sejuta rumah.
Strategi kedua yakni penyiapan sistem regulasi, teknologi, koordinasi dan kolaborasi untuk memperkuat program sejuta rumah.
Strategi ketiga adalah mempercepat penyediaan rumah layak huni melalui implementasi skema penyediaan perumahan yang inovatif.
“Untuk bidang perumahan target dan kinerja yang akan dicapai pada periode tahun 2020-2024 yaitu meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dengan target pembangunan 51.341 unit rumah susun,” ujar Danis.
Kementerian PUPR sendiri menargetkan pembangunan 10 ribu unit rumah khusus, 813.659 unit rumah swadaya, dan 262.345 unit prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan.