ASPEK.ID, JAKARTA – Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Peter Frans Gontha melalui memberi sinyal akan berhenti dari jabatan komisaris Garuda.
Peter menduga hal ini berkaitan dengan sikapnya beberapa waktu yang meminta perseroan menyetop gajinya untuk sementara untuk mengurangi beban operasional perusahaan.
“Mungkin demikian, diganti atau berhenti atau apa. [Karena alasan permintaan penyetopan gaji] mungkin juga ha-ha-ha,” jelasnya dilansir dari Tempo, Senin (9/8/2021).
Sinyal itu diungkapkan di FB Sabtu, (7/8/2021) yakni Peter membagikan fotonya bersama jajaran Dewan Komisaris Garuda lainnya, yakni Elisa Lumbantoruan, Triawan Munaf, Zannuba Arifan alias Yenny Wahid, dan Chairal Tanjung.
Peter mengatakan sosok yang berdiri dalam potret itu akan segera pensiun dari perusahaan dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS Garuda pada 14 Agustus. Sosok di tengah yakni dirinya.
“Foto ini saya terima dari Pak Triawan Munaf. 5 anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia. Yang pasti yang Tengah tanggal 14 Agustus akan berhenti / diganti / diberhentikan,” tulis Peter.
Peter menyatakan terima kasih atas kepercayaan masyarakat. Peter menyatakan belum memperoleh pemberitahuan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham terbesar.
Garuda berencana mengurangi komisaris sebagai bentuk efisiensi. Rencana itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir pada Juni lalu karena Garuda memiliki utang Rp70 triliun.
Erick mengusulkan komisaris dipangkas dari lima orang menjadi tinggal dua atau tiga orang.
“Jadi nanti jumlah komisaris kita kurangi, entah dua, entah tiga,” ungkapnya.
Peter mengungkap kondisi Garuda mengalami kesulitan likuiditas. Dalam suratnya, Peter menyebut Garuda tidak melakukan penghematan, seperti pengurangan rute yang merugi.