ASPEK.ID, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini, PT Semen Indonesia telah bekerja luar biasa dengan berhasil menghasilkan laba hingga Rp 1,5 triliun pada kuartal I tahun 2021.
Namun ia meminta agar perusahaan pelat merah ini tidak mudah terbuai dengan pencapaiannya serta tidak lengah dalam menghadapi persaingan industri saat ini.
Hal tersebut disampaikannya ketika Komisi VI DPR RI melakukan pertemuan dengan PT Semen Indonesia dan anak perusahaannya PT. SBI di Narogong, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021).
Menurutnya ada ketidakcermatan PT Semen Indonesia dalam membaca landscape perkembangan industri semen di Indonesia, sehingga tidak menyadari kehadiran perusahaan asing yang mulai mengancam.
“Tentu kami melihat PT. Semen Indonesia ini kurang cermat dalam melihat landscape dari perkembangan industri semen di Indonesia dengan masuknya beberapa industri semen asing. Kalau kita lihat mungkin kecil-kecil. Mereka hanya mengambil 1-2 persen pasar. Tapi kalau kita jumlahkan dari beberapa competitor industry, semen ini ada sekitar 15 persen yang bergerak di situ,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Sabtu (30/1).
Politisi PDI-Perjuangan ini menyatakan, 15 persen saham yang bergerak dalam industri semen ini merupakan potensi yang seharusnya dapat dikuasai juga oleh PT Semen Indonesia.
Untuk itu ia berharap PT Semen Indonesia segera menyiapkan perencanaan semisal membentuk jenis usaha secondline untuk dapat mempertahankan pasar.
“Kami ingin mereka memiliki usaha secondline agar mereka bisa merebut pasar seperti strategi yang dilakukan beberapa perusahaan bumn lainnya. Mereka harus pasang strategi dengan menciptakan produk yang dapat bersaing untuk menyibukkan kompetitor serta mengambil pasar mereka,” tutupnya.