ASPEK.ID, JAKARTA – TNI mulai memperketat pengawasan di perairan Laut Natuna, Kepulauan Riau. Ratusan personel pun dikerahkan untuk menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah tersebut.
Apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna pun dilakukan, yang dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jum’at (3/1/2020).
Operasi siaga tempur ini dilaksanakan oleh Koarmada1 dan Koopsau 1 dengan Alutsista yang sudah tergelar yaitu 3 (tiga) KRI dan 1 (satu) Pesawat intai maritim dan 1 (satu) pesawat Boeing TNI AU. Sedangkan dua KRI masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna.
Dalam arahannya, Yugo menegaskan bahwa pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh kapal pemerintah asing di wilayah ZEE Indonesia, berupa penangkapan ikan secara ilegal yang dikawal oleh kapal Coast Guard China merupakan ancaman pelanggaran wilayah Indonesia.
“TNI wajib melakukan penindakan hukum terhadap pelanggar asing yang telah memasuki wilayah dan kegiatan ilegal berupa penangkapan ikan tanpa izin dari pemerintah Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis Pusat Penerangan TNI, Sabtu (4/1/2020).
Yudo menyampaikan sejumlah poin penting kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas yakni pertama, agar memahami aturan-aturan yang berlaku baik hukum laut internasional maupun hukum nasional di wilayah laut Indonesia.
Kedua, melaksanakan penindakan secara terukur dan profesional, sehingga tidak mengganggu hubungan negara tetangga yang sudah terjalin dengan baik serta ketiga, gunakan Role of Engagement (RoE) yang sudah dipakai dalam operasi sehari-hari.
“Kepada prajurit TNI yang bertugas agar tidak terpancing dari unsur-unsur kapal asing yang selalu melakukan provokasi apabila ada kehadiran KRI,” imbuhnya.
“Kehadiran kapal perang Indonesia adalah representasi negara, sehingga mereka harusnya paham ketika negara mengeluarkan kapal perangnya bahwa negara pun sudah hadir di situ,” tegasnya.
Apel tersebut diikuti kurang lebih 600 personel, terdiri dari 1 Kompi TNI AD Batalyon Komposit 1 Gardapati, 1 Kompi Gabungan TNI AL terdiri dari personel Lanal Ranai, unsur KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381, Satgas Komposit Marinir Setengar serta 1 Kompi TNI AU (Lanud Raden Sadjad dan Satrad 212 Natuna).