Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan sirkuit internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat membawa efek berganda atau multiplier effect sebanyak Rp500 miliar setiap tahun, atau setiap penyelenggaraan balap.
Demikian sebut Airlangga saat meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Mandalika International Street Circuit pada Kamis (14/10/2021).
Peninjauan dilakukan dalam rangka persiapan penyelenggaraan balapan World Superbike (WSBK) Mandalika 2021.
Menurutnya, gelaran balapan skala internasional akan mendatangkan banyak wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga menarik devisa untuk negara. Airlangga menilai bahwa gelaran balapan setiap tahunnya akan berdampak positif bagi perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Di saat yang bersamaan juga menggeliatkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat Lombok, karena potensi ekonomi [multiplier effect] diperkirakan mencapai Rp500 miliar per tahun [setiap gelaran balap],” ujar Airlangga, Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, gelaran WSBK di Mandalika memberikan eksposur besar terhadap pariwisata dalam negeri. Potensi itu perlu dioptimalkan melalui integrasi dengan bisnis-bisnis milik masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar perputaran ekonomi lebih dirasakan warga sekitar.
Pemerintah mengusulkan sistem paket (bundling) tiket penonton WSBK dengan wisata lokal dan oleh-oleh atau merchandise produksi UMKM setempat
Airlangga pun menyatakan bahwa di sekitar lokasi sirkuit akan terdapat berbagai kegiatan pendamping, seperti penyediaan lokasi bazar UMKM, pameran produk, festival kuliner, pertunjukan musik, dan pameran komunitas.
“Kegiatan pendamping dibuat untuk mengisi waktu para penonton di antara sesi balap dan mengurangi tekanan beban lalu lintas orang dan kendaraan yang meninggalkan venue pada saat acara utama selesai,” kata Airlangga.
Airlangga mengunjungi Desa Wisata Sasak Sade yang menjadi mitra Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan pemerintah daerah sebagai tempat produksi merchandise WSBK Mandalika 2021. Di desa tersebut terdapat aktivitas pembuatan berbagai souvenir dan kain tenun etnik.