ASPEK.ID, JAKARTA – Pelopor rumah tiram, Teungku Jamaica, menjelaskan Kodam Iskandar Muda (IM) membantu satu kontainer keranjang untuk pilot project pengembangan tiram di Aceh.
Keranjang ini untuk menampung dan membesarkan bibit tiram dengan diletakkan di dalam air laut. Kemudian tiram hidup akan menyerap plankton dalam air melalui saringan mulutnya sebagai makanan hingga menjadi besar siap untuk dipanen.
“Setelah mendengar presentasi saya terkait budidaya tiram, Pak Kasdam IM Brigjen TNI Joko Purwo Putranto M.Sc tertarik dan membantu dana untuk impor 1.000 keranjang lengkap dengan pelampungnya dari China,” ungkap Teungku Jamaica, Sabtu (29/5/2021) di Banda Aceh.
Mantan jubir GAM ini menyatakan keranjang ini akan ditempatkan di sejumlah lokasi yakni di Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Jaya.
Dia menuturkan, ini akan dijadikan pilot project pengembangan tiram di Aceh dan pusat edukasi budidaya tiram yang lebih modern untuk bisa dilihat dan dicontoh serta dibantu untuk masyarakat oleh pemerintah terutama Gubernur, Bupati/Walikota yang mempunyai wilayah pesisir laut di seluruh Aceh.
Teungku Jamaica alias Syardani M Syarif – nama di KTP – yang rutin mengirim 30 kg tiram setiap bulan ke restoran Atjeh Connectiion di Jakarta, saat ini juga membina puluhan nyak-nyak tangguh petani tiram di Alue Naga dan Tibang Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.
Dulu nyak-nyak itu beredam berjam-jam di Sungai Alue Naga menyelami tiram. Jamaica menuturkan, Atjeh Connection sudah menjadi pembeli tetap tiram hasil buruan nyak-nyak itu.
Disebutkan juga bahwa, Atjeh Connection Foundation mewakafkan pisau pencongkel tiram, sarung tangan, sepatu karet, sembako, dan lain-lain untuk mendukung kerja yang aman bagi tangan dan telapak kaki dari goresan kerang tiram.
Nyak-nyak petani tiram, kata Teungku Jamaica menuturkan nyak- nyak sangat menghargai atas kepedulian Atjeh Connection Foundation yang memberikan peralatan kerja yang lebih baik dan mencegah telapak kaki tergores kerang.





















