ASPEK.ID, JAKARTA – Pahala Nugraha Mansury yang baru menjabat wakil komisaris utama pertamina menyatakan ada tiga misi utama direksi BUMN sektor energi.
Wakil Menteri BUMN (Wamen) I itu menyatakan pihaknya tetap mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan dengan memfinalisasi pembentukan sub-holding.
“Kami memastikan bahwa upaya meningkatkan nilai perusahaan dengan memfinalkan pembentukan subholding supaya benar-benar bisa berjalan,” katanya, Sabtu (6/2/2021).
Pahala menuturkan pembentukan holding migas merupakan penjabaran dari roadmap dan program kerja Kementerian BUMN yang tercantum dalam buku putih pembentukan holding migas.
Terdapat lima subholding yang telah dibentuk, yakni upstream subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi, gas subholding oleh PT Perusahaan Gas Negara, refinery & petrochemical subholding dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional.
Sementara NRE subholding dilaksanakan PT Pertamina Power Indonesia, commercial & trading subholding oleh PT Patra Niaga. Selain itu juga terdapat shipping company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping.
Pembentukan holding migas, lima subholding dan satu shipping company ini merupakan langkah strategis yang akan tercatat dalam sejarah Pertamina, karena merupakan inisiatif yang dilakukan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan ke depan.
Sementara program kedua adalah pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Pahala juga memastikan perseroan terus berkoordinasi dengan BUMN lainnya seperti PT PLN (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN, serta PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND.ID.
“Tugas ketiga adalah hilirisasi dan kemandirian energi termasuk implementasi proyek strategis nasional (PSN), terutama pembangunan kilang, dapat segera terealisasi,” pungkas Pahala.