ASPEK.INDONESIA – Kesepakatan yang tercipta antara Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan 16 kerja sama, disebut sebagai kesepakatan terbesar dalam sejarah Indonesia.
“Istilah Presiden kepada Putra Mahkota UEA (Pangeran MBZ), ini adalah satu deal terbesar dalam sejarah Indonesia dalam waktu singkat di Timur Tengah yakni UEA,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Emirates Palace Hotel Abu Dhabi, Minggu (12/1) malam usai mendampingi Presiden Jokowi.
Adapun perjanjian kerja sama tersebut terdiri atas 5 perjanjian antar pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan dan penanggulangan terorisme.
Selain itu, terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar 22,8 miliar dolar AS atau setara Rp 314 triliun.
Selain kerja sama ekonomi, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia ingin menjadikan UEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat dan penuh toleran.
“Kalau teknis mengenai jumlah investasi tadi banyak BUMN mengenai chemical dan sebagainya (terlibat),” kata Luhut.