ASPEK.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres kembali diangkat untuk masa jabatan lima tahun kedua pada Jumat oleh Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang.
“Saya akan memberikan segalanya untuk memastikan tumbuhnya kepercayaan antara dan di antara negara-negara besar dan kecil, untuk membangun jembatan, dan untuk terlibat tanpa henti dalam membangun kepercayaan,” kata Guterres kepada Majelis Umum setelah mengambil sumpah jabatan seperti dilansir dari Reuters.
Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang awal bulan ini merekomendasikan Majelis Umum untuk mengangkat kembali Guterres. Masa jabatan keduanya dimulai pada 1 Januari 2022.
Guterres menggantikan Ban Ki-moon pada Januari 2017, hanya beberapa minggu sebelum Donald Trump menjadi presiden AS.
Amerika Serikat adalah penyumbang keuangan terbesar PBB, bertanggung jawab atas 22% anggaran reguler dan sekitar seperempat anggaran pemeliharaan perdamaian.
Presiden Joe Biden, yang mulai menjabat pada Januari, telah mulai memulihkan pemotongan dana yang dibuat oleh Trump ke badan-badan PBB dan terlibat kembali dengan badan dunia itu.
Guterres, 72, adalah perdana menteri Portugal dari 1995 hingga 2002 dan kepala badan pengungsi PBB dari 2005 hingga 2015. Ketika dia mengambil kendali sebagai Sekjen PBB, badan dunia itu berjuang untuk mengakhiri perang dan menangani krisis kemanusiaan di Suriah dan Yaman.
Konflik-konflik itu masih belum terselesaikan, dan Guterres juga sekarang menghadapi keadaan darurat di Myanmar dan wilayah Tigray di Ethiopia.