ASPEK.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) disarankan agar segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena harga minyak dunia saat ini telah turun drastis sampai di bawah 50 dolar AS per barel.
Penurunan ini terjadi setelah OPEC berupaya menurunkan produksi hingga 1,5 juta barel, tetapi Rusia yang non OPEC menolaknya.
Harga minyak dunia turun signifikan lebih dari 20 persen di mana minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent Oil masing-masing turun 21,5 persen ke level 32,4 dolar AS per barel dan 22 persen menjadi 35,31 dolar AS per barel.
“Jika tidak ada penurunan produksi, maka harga minyak dunia bisa semakin rendah mencapai di bawah 40 dolar AS per barrel,” kata pengamat ekonomi energy Fahmy Radhi dilansir laman Antara di Jakarta, Senin (9/3).
Margin Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dikatakannya tidak bisa dihindari dan pasti turun, bahkan kalau harga minyak dunia terus turun sampai sekitar 30 dolar per barel, K3S harus menanggung kerugian potensial.
Pertamina pun dikatakannya harus segera menurunkan semua harga BBM, baik yang non-subsidi maupun subsidi.
“Pertamina jangan hanya menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia naik, tapi juga harus menurunkan harga BBM pada saat harga minyak dunia turun,” tegasnya.