ASPEK.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan akan menggelar simulasi penyuntikan vaksin covid-19 pada Kamis (22/10).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan distribusi vaksin yang dijadwalkan pada November mendatang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, Kota Depok akan menggelar simulasi penyuntikan vaksin virus corona pada pekan ini.
Simulasi tersebut dilakukan untuk memberi gambaran kesiapan Jabar memberikan vaksin Covid-19 kepada warga
Emil sapaan akrab Gubernur mengatakan kegiatan simulasi penyuntikan vaksin dilakukan sebagai respons persiapan adanya gelombang pertama vaksin Covid-19 sebanyak 9,1 juta ke RI.
Vaksin tersebut diprioritaskan ke daerah yang menjadi episentrum tinggi yaitu kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Sehingga Jawa Barat mengajukan kurang lebih tiga juta vaksin untuk daerah Bodebek dan akan kita simulasikan kesiapan,” ujar Emil, Senin (19/10)
Kang Emil mengaku akan melihat kesiapan Bodebek dalam simulasi nanti. Sebab, baru ada sekitar 1.000 tenaga penyuntik vaksin yang sudah terlatih.
Kementerian Kesehatan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 9,1 juta orang pada akhir tahun jika dapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun meminta pelibatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Atas rencana itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Dirjen P2P Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan vaksin tersebut berasal dari tiga kandidat vaksin yang telah bekerja sama dengan Indonesia yakni Sinovac, Sinopharm (G24), dan Cansino.
Rinciannya, Sinovac akan mengirimkan 3 juta dosis vaksin yang terbagi 1,5 juta pada November, dan 1,5 juta dosis pada Desember; Sinopharm (G24) sebanyak 15 juta dosis vaksin; dan CanSino 100 ribu dosis.
Totalnya berjumlah 18,1 juta dosis vaksin yang akan diberikan dua kali kepada setiap orang. Khusus untuk CanSino, hanya dibutuhkan satu kali penyuntikan untuk satu orang.
Urutan pertama yang akan diberikan vaksin pada tahun ini adalah tenaga medis, petugas laboratorium yang memeriksa spesimen Covid-19, petugas contact tracing Covid-19. Yuri mengatakan, ada sekitar 2,1 juta orang dalam kategori ini yang sudah tercatat oleh Kemenkes.
Urutan selanjutnya adalah anggota BPJS Penerima Bantuan Iuran atau PBI. Namun pihaknya masih menyiapkan mekanisme teknis penyuntikan lebih lanjut. Vaksinasi pada kelompok pertama ini juga telah dijamin APBN sehingga tidak dipungut biaya.