ASPEK.ID, JAKARTA – Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyampaikan bahwa tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi sejak periode pertama kepimpinannya cukup ampuh menekan disparitas harga komoditas.
Harga sejumlah komoditas yang dulu cukup tinggi di wilayah timur Indonesia kini diketahui sudah mulai turun. Namun, KSP punya sejumlah catatan agar program ini lebih optimal dan berdampak jangka panjang.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) Helson Siagian mengatakan, KSP terus mengawal implementasi tol Laut termasuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam meningkatkan daya saing produk.
“Tujuannya, agar lalu lintas barang dari barat ke timur dan sebaliknya menjadi lebih berimbang. Sehingga lalu lintas barang tidak hanya mengalir dari Barat ke Timur, tapi juga sebaliknya,” ujar Helson dalam keterangan resminya, MInggu (18/4).
Sejak awal keberadaan tol laut bertujuan untuk memperlancar pergerakan logistik dari barat ke timur dan sebaliknya. Sehingga biaya logistik lebih rendah dan harga produk pun bisa ditekan.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi menambahkan, pelaksanaan program Tol Laut telah mengalami peningkatan yang signifikan sejak mulai diimplementasikan pada tahun 2016.
Hingga tahun ini, jumlah pelabuhan singgah tol laut meningkat menjadi 103 titik dari 31 titik pada tahun 2016.
Begitu juga jumlah armada kapal meningkat dari 6 kapal pada tahun 2016 menjadi 30 kapal pada tahun 2021, dan jumlah trayek meningkat dari 6 trayek pada tahun 2016 menjadi 30 trayek pada tahun 2021.
“Peningkatan operasionalisasi tol laut ini berhasil mengurangi fluktuasi harga dan menurunkan disparitas harga berbagai komoditas, khususnya di Kawasan Timur Indonesia,” ungkapnya.