ASPEK, ID, JAKARTA – Di tengah lesunya jumlah penumpang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kini fokus menggarap bisnis penerbangan kargo dengan mengirimkan produk hasil laut ke Guangzhou, China.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, bisnis penerbangan kargo tersebut berupa kegiatan mengirim ikan dan hasil laut lainnya. Kemudian dari Guangzhou ke Jakarta mengirim alat-alat elektronik dan dari Jakarta ke Ambon mengirim kargo umum (general kargo) seperti pakaian.
Guna menjalankan bisnis penerbangan kargo, Garuda Indonesia, kata Irfan sudah mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengangkut barang di kabin penumpang dengan syarat beratnya tidak lebih dari 70 kilogram agar tidak merusak kursi.
“Penerbangan kargo atau logistik semakin membaik dibandingkan sebelum pandemi dan saat ini perusahaan semakin memfokuskan untuk ekspansi di penerbangan tersebut,” kata Irfan di Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Saat ini, terdapat 10 pesawat per hari yang khusus mengirimkan kargo atau logistik. Garuda Indonesia juga mendatangkan dua pesawat khusus kargo (freighter) tahun ini, namun mengalami penundaan karena pandemi.
“Selama in kita ahli di penumpang. Kalau dilihat organisasi di Garuda, 95 persen orang Garuda itu mengurusi penumpang, cuma lima hingga 10 persen yang mengurusi kargo. Hari ini ketika ada kebutuhan kargo dari satu destinasi ke destinasi lain itu kita dahulukan sedemikian rupa sehingga pergerakan kargo ini bisa lebih lancar,” kata Irfan.