ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 4 perusahaan BUMN masuk ke dalam Fortune Global 500 dalam 3 tahun ke depan.
Fortune Global 500 merupakan urutan 500 perusahaan top dunia yang diukur berdasarkan pendapatan tahunan perusahaan.
“Bayangkan, dalam daftar 500 perusahaan dari 2020 Forbes Global 2000, 48 diantaranya BUMN Tiongkok yang dikelola SASAC, sedangkan BUMN kita sendiri baru ada 2 di daftar itu, BRI dan Mandiri,” ujar Erick dalam keterangannya dari Tiongkok, Jumat (2/4).
“Saya tidak bisa menyebut target apapun yang pasti saya bilang double, kalau bisa 4 alhamdulillah dalam 3 tahun terakhir ini yang kita harapkan bersama-sama,” tambahnya.
Dalam kunjungan kerja ke Wuyi, Tiongkok itu, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC), Mr. Ren Hongbin.
Pertemuan itu dilakukan untuk membahas peningkatan kerjasama BUMN antar kedua negara. Untuk diketahui, SASAC adalah instansi pemerintah Tiongkok yang mengelola 97 BUMN Negeri Tirai Bambu.
Erick Thohir mengatakan, pertemuan tersebut juga digelar untuk mempelajari bagaimana Tiongkok berhasil mereformasi dan mentransformasi BUMN mereka untuk menjadi lebih efisien.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerjasama BUMN antar kedua negara yang lebih kongkrit.
Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin dengan mereka dan BUMN Tiongkok.
Selanjutnya, SASAC dan Kementerian BUMN akan meninjau beberapa proyek kerjasama di sektor ketenagalistrikan dan kerjasama investasi perikanan kelas dunia untuk wilayah Timur Indonesia.
Selain itu, Erick bertemu dengan perwakilan dari CBL yang merupakan konsorsium Tiongkok yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend.
Konsorsium ini bermitra dengan konsorsium BUMN yang terdiri dari MIND ID, Pertamina, PLN, dan Antam untuk pengembangan EV Battery.