ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi, menargetkan produksi gula 282.000 ton pada 2021 berasa dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran Rendemen berada di angka 8,1 persen.
Target ini meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya dengan produksi gula sebanyak 231.000 ton. Prospek bisnis gula di Indonesia masih cukup bagus dan menjanjikan.
Hal ini dikarenakan tingginya permintaan dan konsumsi gula nasional yang terus meningkat seiring dengan berkembangnya laju pertumbuhan penduduk.
“Salah satu kontribusi kami adalah dengan meningkatkan serapan tebu petani rakyat,” ungkap Arief, Sabtu (29/5/2021).
Arief menuturkan pada 2020, RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu, dengan jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4 ribu petani.
Khusus di wilayah Jawa Barat, RNI telah menjalankan kemitraan tebu dengan memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT PG Rajawali II di Subang, Indramayu, dan Majalengka. Program ini, lanjutnya, telah dilaksanakan pada masa tanam 2018/2019, 2019/2020, dan 2020/2021.
“Prospek bisnis gula menjanjikan, kami turut berupaya lakukan pembenahan secara holistik baik dari sisi on farm dengan melakukan riset perbanyak varietas tebu unggul dan rencana smart farming untuk mendorong produktivitas, dari sisi off farm melalui revitalisasi modernisasi pabrik gula yang dikelola,” tutupnya





















