ASPEK.ID, JAKARTA – PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mencatatkan rugi bersih sepanjang tahun 2020. Pada laporan keuangan tahunan, Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp446 miliar.
Jumlah tersebut berbanding terbalik jika dibandingkan dengan tahun 2019, dimana laba yang berhasil diraih sebesar Rp83,34 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan bersih Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar Rp255,83 miliar atau turun 81,91 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,41 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp510.
Adapun pendapatan bersih emiten pemilik Bioskop CGV ini terdiri atas bioskop, makanan dan minuman, acara-acara dan iklan, serta lisensi dan jasa manajemen.
Bioskop menjadi penyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp160,79 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp887,13 miliar.
Kemudian, makanan dan minuman tercatat Rp64,07 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp358,41 miliar, acara-acara dan iklan tercatat Rp30,85 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp168,14 miliar, serta lisensi dan jasa manajemen tercatat Rp102,42 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp900,30 juta.
BLTZ mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan di tahun 2020 menjadi Rp323,19 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp872,73 miliar, beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp218,96 miliar dari sebelumnya Rp391,75 miliar.
Beban lain-lain mengalami kenaikan menjadi Rp106,03 miliar dari sebelumnya pendapatan lain-lain Rp7,23 miliar.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp93,50 miliar, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp117,41 miliar, dan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp182,44 miliar.
Graha Layar Prima mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,63 triliun dan ekuitas sebesar Rp796,35 miliar. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp2,43 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp1,91 triliun.