Kementerian BUMN mencatat setoran dividen konsolidasi perusahaan pelat merah hingga Oktober 2023 mencapai Rp 74,1 triliun. Realisasi dividen ini 150 persen lebih tinggi dari target awal.
Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, kebijakan pembentukan holding dan merger menjadi salah satu pendorong kinerja BUMN.
“Langkah merampingkan jumlah BUMN melalui pembentukan holding dan merger terbukti membuat kinerja BUMN menjadi jauh lebih baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/11/2023).
Menurut Toto, langkah penggabungan BUMN tersebut akan membantu mendorong kinerja perusahaan pelat merah menjadi lebih baik.
“Hampir setengah keuntungan BUMN di 2022 misalnya disumbangkan sektor perbankan (Himbara). Artinya kondisi pareto BUMN relatif masih belum berubah,” katanya.
Dia menilai, efisiensi dan penguatan BUMN lewat holding akan menciptakan kondisi BUMN yang lebih mumpuni. Dengan demikian, kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat akan jauh lebih besar ke depan.
“Dengan program restrukturisasi seperti pembentukkan holding atau merger, kinerja BUMN mestinya bisa lebih ditingkatkan. Ke depan, Indonesia mungkin akan lebih punya sedikit BUMN tapi punya daya saing yang lebih kuat,” tutup Toto.