PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marine) menyertifikasikan puluhan pegawainya untuk menjadi Designated Person Ashore (DPA) yang akan bertugas di berbagai pelabuhan dari Aceh hingga Papua. Para DPA tersebut berperan strategis sebagai simpul utama koordinasi antara proses bisnis di sisi laut, seperti nakhoda (master) atau kru kapal, dengan sisi darat, yakni hingga ke manajemen puncak (top level management).
“Pentingnya komunikasi dalam koordinasi operasional bisnis, tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas koordinasi demi pelayanan prima untuk pengguna jasa, tetapi juga untuk mematuhi ISM Code sehingga meminimalisir dampak operasional pada lingkungan. Agar alam lebih terlindungi,” jelas Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Pelindo Marine, Lia Indi Agustiana, dalam sambutannya ketika membuka acara Senin (14/10) di Pelindo Place, Surabaya.
Lia indi melanjutkan, bahwa fungsi DPA sangat penting dalam mengontrol penerapan prosedur keselamatan dan lingkungan yang diimplementasikan dengan konsisten di seluruh armada. Dengan pengawasan DPA, kami dapat lebih efektif dalam meminimalkan dampak lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan memastikan pemenuhan operasional pelayanan yang ramah lingkungan.
Pelatihan sekaligus sertifikasi digelar Pelindo Marine dengan menggandeng BUMN lain, yakni BKI Academy. Kegiatan tersebut juga disupervisi oleh Kementerian Perhubungan. Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Dirjen Hubla, Capt. Miftakhul hadi, juga menyampaikan, pihaknya sebagai otoritas terus berkomitmen meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan. Salah satunya dengan sosislalisasi penerapan ISM Code. Krn dengan bila implementasi (ISM Code) yang benar, maka (perlindungan lingkungan) bisa tercapai.
“Dirjen Hubla mengapresiasi Pelindo Marine karena telah memenuhi tahapan langkah wajib, yakni dengan mengimplementasikan ISM Code. Maka telah menjalankan operasional yang aman, efisien, dan patuh kaidah-kaidah dalam code. Seperti tertulis pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 45 Tahun 2012 Tentang Manajemen Keselamatan Kapal, “ jelasnya.
Sementara itu pada agenda yang sama, pemateri dari BKI Academy, Agung Wicaksono, menjelaskan lebih lanjut, optimalisasi ISM Code tersebut sejalan dengan semangat keberlanjutan perusahaan. DPA berfungsi sebagai penghubung strategis dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam operasional harian. Melalui pendekatan ini, perusahaan telah berhasil mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menerapkan praktik pengelolaan limbah yang aman, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan global.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi tentang menciptakan nilai jangka panjang bagi lingkungan dan komunitas. Dengan dukungan ISM Code yang optimal, maka kita bisa semakin yakin bahwa operasional maritim tidak hanya aman, tetapi juga berkelanjutan,” tambahnya.