PT Brantas Abipraya (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi sukses memamerkan keberhasilannya dalam membangun infrastruktur air di Indonesia.
Karya-karya andal Brantas Abipraya diekspos sepanjang Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 yang digelar sejak 20 hingga 25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.
Bersama enam BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, Brantas Abipraya berpartisipasi dalam side event pameran atau Fair and Expo World Water.
“Melalui event internasional ini Brantas Abipraya menampilkan portofolio infrastruktur air,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.
“Kontribusi kami ini adalah menunjukkan keseriusan kami dalam membangun infrastruktur air di berbagai wilayah Indonesia,” sambungnya.
Sugeng Rochadi menambahkan, melalui proyek-proyek strategis Brantas Abipraya pada infrastruktur air ini merupakan peranan aktif BUMN ini dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pengelolaan air, dalam menciptakan kemakmuran bagi masyarakat.
Hal itu dibuktikan hingga saat ini Brantas Abipraya sudah mengerjakan lebih dari 40 paket pekerjaan bendungan yang tersebar di Indonesia. Pada gelaran ini, Brantas Abipraya memamerkan deretan beberapa bendungan yang dibangun.
Di antaranya Bendungan Bajulmati, Bendungan Batu Bulan, Bendungan Cipanas, Bendungan Tukul, bendungan kering pertama di Indonesia yaitu Bendungan Ciawi.
Kemudian bendungan terpanjang se-Asia Tenggara yaitu Bendungan Semantok, Bendungan Kuningan, Bendungan Tapin, Bendungan Bintang Bano, Bendungan Titab, Bendungan Sepaku Semoi dan masih banyak lagi.
“Sebagai agen pembangunan, Brantas Abipraya akan terus memperkuat dukungan dalam pengelolaan sumber daya air di nusantara.
“Salah satunya, saat ini kami sedang melakukan percepatan penyediaan air bersih di IKN melalui proyek pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, jaringan pipa air minum SPAM, dan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA),” tutup Sugeng Rochadi. []