ASPEK. ID, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersatu menyikapi maraknya aksi-aksi jalanan.
Mereka meminta aksi demo dilakukan dengan tertib. Tindakan-tindakan merusak fasilitas tol dan pos polisi membawa dampak secara ekonomi seperti turunnya saham.
“Artinya turut mengganggu iklim dunia kerja. Buruh sudah dewasa berdemokrasi. Selain aksi besar yang sering kami lakukan, kami juga melakukan gugatan serta judicial review dan kami menang. Hal biasa berbeda pandangan tetapi tidak merusak demokrasi,” tegasnya dalam konferensi pers bersama Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Baca Juga: Jokowi akan Tindaklanjuti Aspirasi Pendemo
[Foto] Kericuhan Pelajar dan Polisi di Flyover Slipi
[Foto] Mahasiswa dan Polisi Bentrok di Gerbang Pemuda
Iqbal menambahkan, buruh mendukung kebebasan menyatakan pendapat di muka umum dan mendukung seluruh elemen yang menggunakan jalur tersebut. Namun buruh menolak segala upaya yang bertentangan dengan konstitusi.
Andi mengatakan, konfederasi buruh meyakini aksi mahasiswa di sejumlah tempat murni perjuangan.Terkait dengan itu, kata dia, buruh menolak agenda politik yang berupaya memboncengi setiap aksi demonstrasi seperti agenda politik untuk membatalkan pelantikan presiden terpilih.
Iqbal menambahkan, agenda buruh Indonesia setelah rangkaian pilpres selesai adalah fokus dalam menolak revisi UU Ketenagakerjaan dan mendorong pemerintah untuk membentuk tim tripartit dalam merevisi PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan Kelas 3.