Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Investasi/BKPM) mencatat Kalimantan Timur masuk ke dalam 5 besar wilayah dengan investasi jumbo. Utamanya, investasi yang masuk ke Kalimantan Timur ditopang oleh kehadiran proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, menjelaskan, IKN menjadi wilayah favorit penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang semester I/2024. Di mana, realisasi investasinya mencapai Rp24,4 triliun.
“Kalimantan Timur [masuk sebagai 5 besar Lokasi realisasi terbesar] mencakup IKN,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Perinciannya, daftar 5 besar lokasi realisasi investasi PMDN terbesar sepanjang semester I/2024 di antaranya, DKI Jakarta sebesar Rp69,3 triliun, Jawa Barat sebesar Rp49,2 triliun, Jawa Timur Rp44,1 triliun, Riau Rp40,3 triliun dan Kalimantan Timur Rp24,4 triliun. Sementara itu, bila dibandingkan dengan capaian realisasi investasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya, nilai investasi yang disuntik oleh penanam modal dalam negeri ke Kalimantan Timur naik 8,9% dari Rp22,4 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp24,4 triliun pada semester I/2024. Adapun, lokasi investasi yang paling banyak disasar oleh investor asing sepanjang semester I/2024 ditempati oleh Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai US$5,3 miliar atau senilai Rp86,32 triliun (Asumsi kurs: Rp16.272).
Kedua Sulawesi Tengah dengan realisasi investasi US$3,9 miliar Rp63,4 triliun, DKI Jakarta sebesar US$3,4 miliar Rp55,32 trililun, Maluku Utara US$2,8 miliar Rp45,56 triliun dan Banten US$2,4 miliar Rp39,05 triliun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa IKN belum banyak menarik minat investasi asing hingga semester I/2024.
Pasalnya, wilayah Kalimantan Timur tidak masuk ke dalamnya. Menanggapi hal itu, Bahlil menjelaskan bahwa telah terdapat minat investasi asing ke proyek IKN. Hanya saja, realisasi para PMA ke IKN baru bakal masuk usai pembangunan infrastruktur dasar tahap pertama rampung dilaksanakan pada September 2024.
“Konstruksi [investasi asing] saya pikir di atas bulan Oktober, karena kan sekarang infrastruktur dasarnya yang kita akan bangun dulu kan. Kemarin Pak Basuki menyampaikan bahwa infrastruktur dasarnya ini rata-rata akan sesai di bulan September, Oktober, November,” tuturnya.
Bahlil menegaskan, hal itu dilakukan sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengutamakan minat investasi PMDN di IKN. Menurutnya, apabila investasi dari para investor lokal sudah mulai subur di IKN, barulah pemerintah bakal mengebut realisasi investasi asing di megaproyek senilai Rp466 triliun tersebut.