ASPEK.ID, JAKARTA – Gojek mengumumkan bahwa Facebook dan PayPal telah bergabung dengan Google, Tencent dan lainnya sebagai investor dalam penggalangan dana saat ini.
Investasi baru ini akan mendukung misi Gojek untuk mendorong ekonomi digital Asia Tenggara, dengan fokus pada mendukung pembayaran dan layanan keuangan di kawasan ini.
Dengan adopsi pembayaran digital siap untuk mempercepat secara eksponensial, sumber daya dari beberapa bisnis teknologi global terkemuka di dunia akan dikombinasikan dengan fokus lokal dan teknologi Gojek untuk memberi manfaat bagi jutaan bisnis dan orang-orang di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.
Bisnis pembayaran Gojek, GoPay telah lama berfokus pada peningkatan akses ke ekonomi digital di antara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang sebagian besar terus bergantung pada uang tunai untuk beroperasi, karena populasi besar yang belum memiliki rekening bank di wilayah tersebut.
Aliran dana terbaru akan mendukung lebih banyak bisnis karena mereka berusaha mendigitalkan lebih jauh, dari pedagang mikro yang menjual barang di sisi jalan hingga bisnis besar yang ingin memperkuat infrastruktur pembayaran digital mereka.
Sejak meluncurkan aplikasinya pada tahun 2015, Gojek telah mendigitalkan ratusan ribu pedagang di platformnya, memberikan mereka akses ke lebih dari 170 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
Bisnis pembayarannya memproses milyaran transaksi setiap tahun dan memiliki e-wallet terbesar di Indonesia. Sebagian besar dari ini didorong oleh GoFood, layanan pengiriman makanan terbesar di Indonesia, serta perluasan GoPay ke sektor lain baik di dalam maupun di luar ekosistem Gojek.
“Ini adalah validasi hebat bahwa perusahaan teknologi paling inovatif di dunia mengakui dampak positif yang dihasilkan Gojek di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara. Dengan bekerja bersama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang benar-benar unik karena kami bertujuan untuk membantu lebih banyak bisnis untuk mendigitalkan dan memastikan bahwa jutaan lebih banyak konsumen menikmati manfaat yang dapat dihasilkan oleh ekonomi digital,” kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dalam keterangan resminya, Rabu (3/6).
“Pandemi COVID-19 dan isu-isu terkaitnya telah menjadi pengingat yang sulit bahwa jika ekonomi kita ingin lebih tangguh, mereka harus didukung oleh infrastruktur digital yang mendiversifikasi cara-cara di mana orang dapat hidup dan bertransaksi. Kami melihat peran kami sebagai penyelenggara keahlian teknologi global, memfasilitasi kolaborasi yang pada akhirnya akan mengarah ke masa depan yang lebih baik bagi semua orang di wilayah kami,” tambahnya.