ASPEK.ID, JAKARTA – PT Energy Management Indonesia atau EMI (Persero) resmi bergabung menjadi anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero).
Hal tersebut seiring dialihkannya seluruh saham Seri B Negara yang ada di perseroan kepada perusahaan listrik milik pemerintah.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, bergabungnya EMI ke dalam anak usaha PLN merupakan tindak lanjut inisiatif strategis BUMN membentuk klaster di bidang energi guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan.
“Masuknya EMI menjadi bagian PLN akan mengakselerasi program transformasi yang sudah berjalan. Hal ini akan memperkaya portofolio PLN sebagai perusahaan energi yang berwawasan lingkungan,” kata Zulkifli Zaini dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (12/5).
Salah satu langkah strategis PLN dalam mencapai target bauran energi ramah lingkungan adalah menjalankan co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia dan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke pembangkit energi terbarukan.
“Kami optimis dengan portofolio EMI dalam pengelolaan biomassa. Konservasi energi akan mendukung pengembangan energi terbarukan yang dilakukan dalam program transformasi hijau,” kata Zulkifli.
PT EMI (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang manajemen energi dan konservasi air.
PT EMI (Persero) sebelumnya adalah PT Konservasi Energi Abadi (Persero) atau disingkat PT KONEBA (Persero) yang berdiri pada tahun 1987 sebagai sebuah joint venture 5 (lima) perusahaan industri pupuk.
Kelimanya yaitu PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Petrokimia Gresik. Tahun 1993, status PT KONEBA berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1993.
Dengan berkembangnya bidang usaha perusahaan ke arah pengelolaan energi, maka pada tanggal 12 Oktober 2006, PT KONEBA (Persero) berubah nama menjadi PT Energy Management Indonesia (Persero).