Jakarta – Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, mengumumkan bahwa jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA seluruh Indonesia sudah tidak ada lagi.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan mengembangkan minat dan bakat siswa hingga kelas 10. Selain itu, memberikan kebebasan pada kelas 11 untuk memilih mata pelajaran sesuai minat mereka. Anindito menjelaskan, bahwa penghapusan jurusan ini dilakukan untuk mengatasi ketidakadilan yang selama ini terjadi.
Banyak orangtua yang cenderung memilih jurusan IPA untuk anak-anak mereka karena dianggap memiliki lebih banyak pilihan program studi di perguruan tinggi.
“Salah satunya itu (karena orangtua rata-rata memilihkan anaknya masuk IPA). Kalau kita jurusan IPA kita bisa memilih jurusan lain,” ujar Anindito kepada awak media pada Rabu (17/7) dikutip dari Radar Jawa Pos.
Orangtua biasanya beranggapan rasional bahwa jurusan IPA memberikan lebih banyak peluang baik di masa depan.
Selain itu, banyak siswa jurusan IPA yang mengambil program studi yang biasanya dipilih oleh siswa jurusan IPS dan Bahasa, sehingga kuota untuk siswa IPS dan Bahasa semakin berkurang.
Baca Juga: Meninggal Saat Bertugas di Papua; Keluarga Duga Ada Kejanggalan atas Kematian Serda I Gede Didin Saputra
Maka dari itu, untuk mengatasi masalah tersebut kurikulum merdeka memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk memilih mata pelajaran berdasarkan minat dan bakat mereka mulai dari kelas 11.
“Sedang kami lakukan evaluasi saat ini yaitu peningkatan versinya, dengan melengkapi 24 fitur lainnya. Dimungkinkan namanya berubah. Namun intinya kami tingkatkan layanannya,” tambah Anindito.
Sistem baru ini memungkinkan siswa fokus belajar sesuai keinginan mereka, sehingga akan lebih mudah membantu mereka meraih masa depan yang lebih baik.
Setelah memilih mata pelajaran yang diminati, siswa akan menjalani pembelajaran wajib di hampir separuh waktu di sekolah, sementara sisa waktu digunakan untuk fokus pada pelajaran yang sudah dipilih.
“Fokusnya pada yang dia minat dan dia perlukan untuk karier,” kata Anindito.