ASPEK.ID, JAKARTA – Serikat Bersama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mengusulkan opsi sendiri dalam penyelamatan perusahaan pelat merah itu. Terkait dengan tawaran pensiun dini disebutkan bukan menjadi pilihan.
Koordinator Serikat Bersama (Sekber) PT Garuda Indonesia, Tomy Tampatty mengatakan, pihaknya memahami latar belakang keputusan tersebut.
“Opsi ini tawaran sukarela dan tidak memaksa. Maka, kami mengambil posisi tidak menolak dan tidak menerima,” ucap Tomi, Jumat (28/5).
Tommy menuturkan opsi merah putih negara harus berketetapan terhadap flag carrier, negara harus berpihak flag carrer dengan mereview seluruh regulasi dan rute rute. Menurutnya opsi ini akan menyehatkan Garuda secara permanen, tanpa harus ada pensiun dini.
“Opsi dari tim Kementerian, kami memilih opsi penyelamatan. Tapi kami punya opsi sendiri yang kami sebut opsi penyelamatan Garuda merah putih nasionalis,” ujar Tommy disadur dari Sindonews.
Disebutksn jumlah karyawan Garuda 5.800 orang. Namun, berapa yang setuju dan telah mengambil pensiun dini pihak tidak tahu.
“Berapa jumlahnya, kami tidak tahu, data itu ada di management. Kami tidak mau mengekspose data yang tidak valid. Karena ini tawaran sukarela, kami serahkan kepada teman-teman,” katanya.
Meski tidak mengambil sikap tegas atas opsi pensiun dini, pihaknya berharap keputusan tersebut bisa dikaji ulang dan diselesaikan opsi yang dinilai lebih baik.
“Kami berharap pemerintah mengkaji kembali keputusan kemarin. Sebenarnya ada opsi yang bisa dilakukan, opsi merah putih, kalau itu tidak segera dilakukan dikucurkan berapa saja habis,” jelasnya.





















