ASPEK.ID, JAKARTA – Pemerintah Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, membuat website jual beli secara daring atau online untuk mendukung usaha yang dilakukan masyarakat setempat.
Kepala Desa Batu Ampar Harwan Iskandar mengatakan ide pembuatan website jual beli www.toko.batuampar.id muncul dari keinginan untuk mengembangkan penjualan yang lebih luas produk-produk yang dihasilkan warga desa.
“Tujuan kami membuat website jual beli online ini tak lain adalah untuk memasarkan produk yang dihasilkan warga, baik itu produk pertanian maupun kerajinan tangan,” kata Harwan Iskandar dilansir dari laman Antara, Jum’at (3/7).
Dijelaskannya, saat ini ada empat produk unggulan yang dihasilkan masyarakat desa setempat yakni gula aren, kolang kaling, kopi bubuk, dan rebung.
Selain itu juga ada beberapa produk kerajinan tangan yang dihasilkan warga desa seperti hiasan air mancur, cangkir dari bambu, nampan dari bambu, pot bunga, dan lainnya.
“Beberapa hasil bumi desa lainnya pun kita jual di website kita, seperti tape singkong, pisang, dan bunga. Alhamdulillah bertahap dan sudah mulai ada orderan yang datang melalui website tersebut,” ucapnya.
Saat ini, baru ada dua pelaku usaha yang mampu memproduksi 500 kilogram rebung per hari yang dijual ke Bengkulu dan Palembang dalam bentuk lemea atau makanan tradisional masyarakat Rejang di Bengkulu, rebung asam, dan rebung manis.
Kemudian untuk produksi aren, ada lima pelaku usaha yang dalam sehari mampu menghasilkan 50 kilogram gula aren untuk dijual ke luar kabupaten. Dua pelaku usaha kopi bubuk juga mampu memproduksi 50 kilogram setiap harinya.
Sedangkan untuk produksi kolang kaling diakuinya memang masih musiman, dengan empat pelaku usaha yang setiap musimnya mampu memproduksi sekitar empat ton kolang kaling untuk dijual ke luar daerah.
“Produk-produk tersebut merupakan hasil bumi dari desa dengan luas 791,94 ha yang 291,48 ha di antaranya adalah lahan perkebunan, 6,01 ha kawasan pemukiman dan 494,45 ha kawasan hutan,” tandasnya.