ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Qatar Ali Sherif al-Emadi ditangkap dan diinterogasi atas tuduhan penggelapan, penyalahgunaan kekuasaan dan kejahatan yang terkait dengan sektor publik.
Pernyataan tersebut disiarkan oleh kantor berita negara QNA, Kamis 6 Mei 2021. Investigasi sedang dilakukan, tambah pernyataan itu.
Dilansir dari Reuters, Emadi telah menjadi menteri keuangan di negara Teluk Arab yang kaya sejak 2013 dan duduk di dewan dana kekayaan kedaulatan senilai $ 300 miliar, Otoritas Investasi Qatar.
Dia juga ketua dewan direksi Bank Nasional Qatar, pemberi pinjaman terbesar di Timur Tengah dan Afrika.
“Temuan dan investigasi itu terkait dengan posisi pemerintahnya sebagai menteri keuangan dan bukan peran anggota dewan di entitas lain,” kata sumber yang mengetahui penyelidikan, menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Emadi mengarahkan kebijakan ekonomi Qatar selama jatuhnya harga minyak 2014-2015 yang mendorong Qatar serta negara-negara Teluk lainnya untuk mempercepat rencana diversifikasi ekonomi.
Qatar, produsen utama gas alam cair, mengalami penyusutan ekonominya sebesar 3,7% tahun lalu karena krisis virus korona dan permintaan energi global yang lebih rendah.
Namun, kontraksi tersebut kurang dari yang diharapkan dan merupakan yang terkecil di kawasan Teluk.
Emadi dinobatkan sebagai menteri terbaik tahun 2020 di kawasan oleh The Banker, sebuah majalah keuangan internasional yang menyelenggarakan perayaan tahunan para menteri keuangan.
Qatar, yang tahun depan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola, telah berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur selama beberapa tahun terakhir menjelang acara tersebut, yang berarti pengeluaran untuk proyek-proyek besar akan menurun tahun ini, kata kementerian keuangan.
Produk domestik bruto riil diperkirakan tumbuh 2,2% tahun ini berkat peluncuran vaksin, pelonggaran bertahap terkait pembatasan terkait virus korona, serta peningkatan permintaan dan harga minyak.