Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan telah memeriksa jaringan internet lewat Network Operation Center (NOC) di Papua dalam kampanye perdana Pilpres 2024 dan hasilnya normal. Nezar membantah kabar yang menyebut sempat terjadi pemadaman internet menjelang calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melaksanakan kampanye hari pertamanya di Papua.
“Kami sudah cek lewat NOC tentang kondisi jaringan opsel di Papua, dan tidak ada problem di Jayapura dan Merauke. Semua dalam keadaan normal,” kata Nezar, Selasa, 28 November 2023.
Sebelumnya beredar kabar bahwa jaringan internet di Papua padam menjelang kampanye perdana Ganjar Pranowo di sana hari ini. Namun Nezar membantah kabar itu.
Ia juga membantah telah dihubungi berkaitan dengan kabar internet padam itu.
“Kami tak menerima laporan ada gangguan internet mati, dan semua sistem dalam keadaan baik saat itu,” kata Nezar dikutip dari tempoi.
“Tidak ada laporan internet mati, infonya dari siapa?”
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memusatkan kampanye perdana di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kec. Semangga, Kabupaten Merauke, Papua. Pada kesempatan itu, Ganyar mempromosikan program satu desa, satu fasilitas kesehatan, dan satu tenaga kesehatan.
“Kami akan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau dibangun jadi lebih baik, desa- desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2023.
Diketahui, Ganjar Pranowo memulai kampanye dari Papua, sementara cawapres Mahfud Md, memulai kampanye perdana dari Aceh. Bekas Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan memulai kampanye dari sebuah desa di ujung Timur Indonesia karena ingin menyampaikan pesan tentang komitmen pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud untuk mendahulukan desa dalam pembangunan.
Kemudian, Ganjar menjelaskan, program unggulan satu desa, satu fasilitas kesehatan, dan satu tenaga kesehatan bertujuan untuk menyehatkan warga desa. Itu sebabnya, Ganjar-Mahfud ingin setiap menjalankan program itu secara mumpuni.
Ganjar mengklaim masyarakat memang mendambakan layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah dan layak. Untuk itu, program satu desa, satu fasilitas kesehatan, dan satu tenaga kesehatan didahulukan di desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Program 1 desa, 1 faskes, 1 nakes ini khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seperti di Merauke,” kata Ganjar.
Dia menjelaskan, sakit menjadi kekhawatiran utama masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Anggota keluarga yang sakit, kata Ganjar, menjadi tidak produktif dan anggota keluarga yang tidak sakit itu ikut tidak produktif karena harus merawat yang sakit.