Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menyebut ada potensi kredit karbon sekitar 29 juta ton CO2e selama 30 tahun di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pertamina NRE dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melakukan perjanjian studi bersama (joint study agreement/JSA) soal solusi berbasis alam dan ekosistem (Nature and Ecosystem Based Solutions/NEBS) dalam rangkaian acara COP 28 di Dubai, Jumat (1/12/2023).
Penandatanganan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri. Kolaborasi ini akan mendukung pembangunan IKN yang berkonsep kota modern, hijau, dan berkelanjutan. Dannif mengatakan studi bersama itu selaras dengan komitmen Pertamina untuk mempercepat transisi energi dan mendukung target nationally determined contribution (NDC) Indonesia.
“Saya yakin Pertamina NRE dengan kompetensi yang dimiliki dapat berperan strategis dan mendukung IKN menjadi kota modern dan hijau yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan,” kata Dannif dikutip dari siaran pers, Jumat (1/12/2023).
Kolaborasi Pertamina NRE dan OIKN ini mencakup tiga aspek kunci, yaitu iklim, komunitas, dan keanekaragaman hayati.
Pada aspek iklim berkaitan dengan proyek karbon yang antara lain meliputi pertanian dan agroforestri, mitigasi dan pengendalian kebakaran hutan, hutan karbon biru, restorasi serta konservasi hutan. Pada aspek komunitas meliputi pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan, serta mendorong pengembangan sosial ekonomi di desa sekitar. Upaya ini selaras dengan komitmen Pertamina NRE dan OIKN dalam mendukung inklusivitas serta pembangunan berkelanjutan. Adapun, pada aspek keanekaragaman hayati mencakup upaya konservasi dan peningkatan keanekaragaman hayati.
Berdasarkan hasil kajian preliminary yang dilakukan, inisiatif NEBS ini berpotensi menghasilkan kredit karbon sekitar 29 juta ton CO2e selama 30 tahun dari sekitar 148.000 hektare luas area. Sebelumnya, Pertamina NRE juga telah berkolaborasi dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan proyek NEBS, dengan satu konsesi yang berlokasi di Kalimantan Utara telah dilakukan finalisasi studi kelayakan.
Myrna menilai positif kolaborasi bersama dengan Pertamina NRE dalam upaya penurunan emisi di sektor Forestry and Other Land Use (FOLU), terutama melalui Nusantara Forest Carbon Project untuk mewujudkan Nusantara sebagai Net Zero City.
“Konsep ini pada dasarnya mempertahankan hutan yang masih ada dan mereforestasi hutan yang sudah rusak yang lokasinya berada di wilayah IKN,” kata Myrna.