ASPEK.ID, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat kasus dokter yang syahid terpapar Covid-19 naik pada Juni 2021. Baru 24 hari, IDI mencatat 24 dokter meninggal dunia.
Kematian pada Juni ini adalah tiga kali lipat dari kematian dokter pada bulan Mei sebelumnya yakni 8 dokter.
“Ada 24 dokter yang meninggal dalam bulan Juni, sampai data kemarin,” kata Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (25/6/2021).
IDI menyatakan dengan penambahan itu tercatat 397 dokter yang meninggal selama covid-19 sejak Maret 2020. Dari ratusan kematian itu; Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah menjadi provinsi yang mencatat kematian dokter terpapar covid-19 terbanyak.
Adib menuturkan analisis data kematian dokter periode Februari-Mei 2021 menunjukkan dari 61 yang meninggal, 10 orang telah mendapat dua dosis vaksin covid-19, 4 lainnya baru menerima satu dosis.
Sementara 47 dokter lainnya yang meninggal belum divaksin lantaran tidak memenuhi syarat vaksin terkait komorbid alias penyakit penyerta yang mereka miliki. Untuk data kematian pada Juni, Adib menyebut analisis data pihaknya belum rampung.
“Untuk teman sejawat usia lebih dari 65 tahun untuk tetap di rumah, dan mohon bantuan jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujar Adib.
IDI meminta agar para dokter memperketat protokol kesehatan hingga 6M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
IDI juga meminta agar para dokter segera melakukan konsentrasi kesehatan jika ada kontak dengan pasien positif covid-19, atau segera melapor jika mengalami gejala yang mirip covid-19.
“Juga melaporkan ke Tim Mitigasi IDI cabang atau perhimpunan masing-masing jika terkonfirmasi positif covid-19, untuk memudahkan koordinasi dan membantu jika dibutuhkan pengobatan khusus,” pungkasnya.