Pada April 2023, posisi Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso akan berakhir. Menteri BUMN Erick Thohir telah menyiapkan 2-3 nama untuk menggantikannya.
Rencananya, ketiga nama tersebut akan diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Erick pun menegaskan, saat ini proses pergantian pimpinan Bulog masih terus dibahas.
“Jadi kita mengajukan 2-3 nama nanti baru ditentukan, jadi ada prosesnya,” ujarnya saat ditemui di GBK pada 9 Maret 2023, dikutip Sabtu (18/3/2023).
Erick memastikan pemilihan direksi perusahaan pelat merah strategis akan menggunakan mekanisme Tim Penilai Akhir (TPA). Dari mekanisme ini nantinya akan disaring sosok tepat untuk menentukan pemimpin selanjutnya dari perusahaan plat merah ini.
“Tentu kan yang namanya direksi Himbara, Bulog, Telkom itu semua ada TPA-nya, jadi biasanya kita mengajukan dua tiga nama nanti baru ditentukan. Jadi ada prosesnya. Kalau ditanya, ya prosesnya sedang berjalan. Tapi siapapun nanti kita lihat,” jelasnya.
Terkait dengan peganti Buwas, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menambahkan, nama-nama tersebut akan diumumkan pada saat RUPS.
“Dirut BUMN akan diumumkan pada saat RUPS,” terang Arya.
Seperti diketahui, sebelumnya Budi Waseso merupakan mantan Kabareskrim Polri yang resmi menjabat pada 20 Januari 2015. Dia pun naik pangkat dari jenderal bintang tiga, menjadi inspektur jenderal dan menjabat widyaiswara utama.
Selang beberapa bulan menjadi Kabareskrim Polri, pria yang kerap disapa Buwas ini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak 8 September 2015 pada era kepemimpinan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti.
Buwas dilantik menjadi Kepala BNN menggantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar yang telah menahkodai lembaga anti-narkotika itu sejak 2012, hingga masa pensiunnya di tanggal 28 Februari 2018.
Setelah pensiun selama dua bulan, Buwas pun kemudian ditunjuk untuk menggantikan Djarot Kusumayakti sebagai Dirut Bulog.