ASPEK.ID, JAKARTA – Setelah peletakan batu pertama pembangunan pusat logistik berikat dan pergudangan terpadu PT Trans Continent di Kawasan Industri Aceh (KIA), Ladong Aceh Besar pada Sabtu (31/8/2019), hingga hari ini, pekerjaan pemerataan tanah dan lain-lain sudah selesai dikerjakan.
“Setelah pemerataan tanah, kini kita memasuki pembangunan fisik dan pagar dalam kawasan untuk memenuhi ketentuan Bea Cukai untuk pengaktifan PLB (Pusat Logistik Berikat),” kata CEO Trans Continent Ismail Rasyid, Selasa (8/10/2019) di Jakarta.
Ismail dalam pernyataan tertulis menyatakan, setelah Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan groundbreaking pada akhir Agustus lalu, PT Trans Continent langsung bergerak cepat mengerahkan alat-alat berat membersihkan dan meratakan gundukan tanah.
Kawasan ini sudah terhenti lebih 10 tahun setelah dideklarasikan sebagai kawasan industri terpadu. Bersamaan dengan pembangunan fisik, pihaknya juga membangun kantor operasional di dalam kawasan termasuk penempatan petugas bea cukai di PLB.
Baca Juga: Status KEK Arun Bisa Dicabut
Investasi di KIA, DPD Apresiasi Trans Continent
Hamdani Bantasyam: Persoalan Listrik Perlambat Aceh untuk Maju
“Setiap bulan, selalu ada progres kegiatan yang kami laporkan ke Pak Plt Gubernur dan PEMA (PT Pembangunan Aceh). Sampai sekarang tidak ada masalah di lapangan. Semua pihak seperti warga sekitarnya, SKPA dan lain-lain sangat mendukung terwujudnya KIA,” kata alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah Banda Aceh ini.
Trans Continent akan berinvestasi secara bertahap di KIA yang pada tahap awal sebesar Rp 5 miliar. Ditargerkan pada 2020, kawasan ini sudah bisa difungsikan. Ismail menuturkan, investasi di tanah kelahirannya dilakukan secara bertahap dan kehadirannya di KIA merupakan upaya memanfaatkan potensi dan memberikan nilai tambah kepada semua sektor dengan ikut bersinergi dengan semua pihak.
Kehadiran pusat logistik berikat dan pergudangan terpadu ini, sambung Ismail dapat memberikan nilai tambah terhadap produk-produk unggulan yang ada di Aceh agar secara bertahap tidak lagi di ekspor dalam bentuk bahan baku, tapi bisa diolah di dalam kawasan ini sebelum di ekspor serta menjadi transit hub barang yang sudah diolah di luar kawasan untuk tujuan ekspor.
PT Trans Continent adalah perusahaan pengiriman alat-alat berat untuk pertambangan, perminyakan, energi serta perdagangan, baik domestik maupun internasional. Perusahaan dengan ratusan karyawan/i ini memiliki 16 cabang di Indonesia dan dua di luar negeri yakni Australia & Filipina serta jaringan di 80 negara.