PT Trans Continent dan Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan MoU komersialisasi pengalengan ikan keumamah dengan merk Lituna. Kerja sama ini tertuang dalam nota kesepakatan yang ditanda tangani Rektor USK, Prof Marwan dengan CEO PT Trans Continent di Banda Aceh, Senin (4/9/2023).
CEO PT Transcontinent, Ismail Rasyid, mengatakan kerja sama ini untuk pergerakan ekonomi di Aceh. Melalui komersialisasi inovasi hasil riset USK, Trans Continent akan melakukan investasi pada industri pengalengan ikan keumamah.
“Saya yakin dengan komitmen dan reputasi USK dalam kerja sama ini. SDM USK tidak perlu kira ragukan lagi,” puji Ismail.
Ismail menuturkan Trans Continent akan ikut serta mengawal agar implementasi Lituna Project ini dapat segera dilaksanakan. Pihaknya juga akan membuat time table agar sejak hari ini hingga ground breaking pabrik Lituna dapat berjalan lancar dan cepat.
‘Insya Allah, kami akan tangani pemasaran dari tingkat lokal hingga global. Keumamah dengan rempah Aceh sangat digemari di berbagai daerah dan manca negara,” ajak Ismail.
Ismail memjelaskan tahun depan jamaah umrah dan haji dari Aceh sudah bisa membawa produk Lituna ini sebagai bekal di perjalanan ke tanah suci, serta menjadi pengobat rindu untuk masakan khas Aceh selama di luar negeri.
Rektor USK menyampaikan apresiasi terhadap PT Transcontinent yang bersedia melakukan kerja sama untuk pendirian pabrik pengalengan ikan keumamah yang akan berlokasi di kawasan Industri Transcontinen Krueng Raya, Aceh Besar. Lokasi ini sangat berdekatan dengan Pelabuhan Malahayati.
Disebutkan status USK sebagai PTNBH menuntut kemandirian yang semakin baik dalam upaya income generating di luar uang kuliah mahasiswa. Salah satu potensi besar USK adalah inovasi dari hasil riset dosen yang memiliki prospek ekonomi tinggi, salah satunya adalah ikan keumamah Lituna.
“USK mengajak dunia bisnis dan pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan sektor industri khususnya perikanan yang bisa memberi kontribusi untuk kemajuan Aceh,” jelas Marwan.
Lituna merupakan ikan keumamah yang diolah dari Ikan tongkol (suree) jenis ame-ame dan telah dimasak dengan bumbu khas Aceh siap saji yang telah dikalengkan serta dikomersialkan pada skala industri kecil.
Lituna menggunakan teknologi sterilisasi steam (uap panas) tanpa bahan pengawet yang telah melewati berbagai pengujian. Produk inovasi ini merupakan hasil penelitian dari Dosen Fakultas Pertanian USK, Prof Sri Haryani Anwar dan tim dan dikomersialkan melalui Direktorat Bisnis USK bekerjasama dengan PT Transcontinent.