ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam kuliah umum Pengantar Ilmu Ekonomi dengan tema “What is Economics?” bahwa terdapat 5 (lima) keahlian (skill) yang diperlukan untuk menjadi seorang calon ekonom.
Lima keahlian itu adalah berfikir kritis (critical-thinking skills), analitis (analytical skills), kemampuan matematika (math skills), kemampuan menulis (writing skills), dan kemampuan komunikasi verbal (oral communication skills).
“Ada lima skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang economist yaitu critical-thinking skills, analytical skills, math skills, writing skills, dan oral communication skills,” ujar Menkeu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Indonesia di Depok, Senin (02/09).
Ia melanjutkan pemaparannya tentang opportunity cost, yaitu kesempatan atau peluang yang hilang jika kita memilih suatu hal atau kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi, dan dalam hal pilihan yang akan kita pilih tersebut, kesempatan yang hilang tadi dianggap sebagai biaya peluang.
Contohnya, saat mahasiswa memilih berkuliah di Universitas Indonesia dibandingkan dengan universitas lain. Contoh lainnya, pedagang bubur ayam di UI memutuskan untuk tidak membuat menu sarapan lainnya karena mereka tahu bahwa mahasiswa FEB UI lebih memilih untuk sarapan dengan bubur ayam.
Dari contoh di atas, seorang entrepreneur akan memasok lebih banyak nasi dan ayam karena banyak permintaan akan dua produk tersebut.
“Why you have to make a choice and you have to make a decision from that choice,” jelasnya.
Menkeu menegaskan bahwa mahasiswa/i FEB UI harus bisa menjelaskan permasalahan ekonomi dengan prinsip-prinsip ekonomi meskipun tidak semuanya bisa diselesaikan dengan prinsip-prinsip ekonomi karena ada aspek politik, sosial, dan budaya yang perlu dipertimbangkan.